Kiat Menjadi Penulis di Era Modern



Sejujurnya, kamu harus punya jawaban yang lebih pintar saat seseorang, di era kemajuan teknologi ini, bertanya kepadamu tentang mengapa kamu masuk jurusan sastra dan ingin menjadi apa kamu di sana. Lebih pintar dari sekadar “karena aku ingin duduk di tepian senja sambil menulis puisi”, dan juga jawaban yang lebih visioner ketimbang “aku ingin masuk sastra karena aku ingin menulis novel.”.

Oh, tidak ada salahnya kok jadi penulis novel. Dan tidak ada yang salah dari kegiatan menulis puisi. Semuanya itu dapat membuat hidup lebih berarti. Namun ketahuilah, zaman berubah. Kamu harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Kamu tidak bisa melakukan banyak hal dengan gaya lama, seperti yang kamu lihat di masa lalu waktu kamu kecil dulu.

Zaman dulu, untuk bisa melihat berita, kamu harus menyalakan televisi. Sekarang, kamu bisa melihat berita atau bahkan membuatnya sendiri melalui ponselmu. Jadi, kamu tentu tahu bahwa ada banyak hal yang harus dimodifikasi, bukan?

Kalau kamu berminat masuk sastra dan jadi penulis, lebih baik, perhatikan inovasi apa saja yang harus kamu lakukan agar cita-citamu itu tidak ketinggalan zaman?

1.Pahami Teknologi
Dulu, orang menulis di atas kertas buku. Waktu berkembang dan orang pun mulai menulis di atas mesin ketik. Semakin zaman bertumbuh, mereka menulis di komputer kemudian disimpan ke dalam disket, dan kini, kamu tentu tak bisa kalau hanya mengikuti apa yang dilakukan penulis di masa lalu.

Pahami platforms terkini seperti misalnya blog, website, bahkan media-media sosial. Di sanalah tempat para penulis berada. Tulisanmu tak akan bermanfaat bila masih menggunakan cara lama. Jadi, pelajari teknologi terkini.

2. Idealis Boleh, Tapi..
Kamu tidak ingin diatur-atur orang saat menulis? Hmm, kalau tulisan itu memang untuk konsumsi pribadi, tak masalah. Namun, bukankah pada dasarnya kamu menjadi penulis karena kamu ingin bermanfaat bagi orang lain?

Coba cari tahu, seperti apakah tulisan yang dibutuhkan orang? Apakah mereka membutuhkan tulisan persuasif? Apakah mereka membutuhkan tulisan yang informatif? Atau bagaimana? Jangan malas untuk melihat tren terkini dan jangan malas untuk terus belajar.

Jangan hanya mendengarkan kebutuhanmu, tetapi dengarkan kebutuhan orang lain juga, ya. Menulis tidak hanya membuat dunia untuk kamu, tapi juga untuk orang lain.

3. Belajar Bahasa Lain
Berkembangnya zaman juga membuat satu hal jadi semakin tiada batas. Ya, apalagi kalau bukan batas antarnegara. Apalagi, dari Indonesia ke beberapa negara, kini kita sudah tidak membutuhkan visa.

Kamu boleh kok, bangga dengan Bahasa Indonesia. Bahkan hal itu wajib dilakukan. Namun jangan sampai kebanggaan buta membuatmu malas belajar bahasa lain. Pelajari bahasa lain selagi kamu muda. Bahasa Inggris, misalnya. Apalagi, kamu sekarang juga bisa mempelajari Bahasa Inggris dari gawai.

Kalau kamu menguasai bahasa lain, dijamin deh, kariermu sebagai penulis akan lebih cemerlang. Apalagi, kalau kamu berkeinginan untuk kerja di luar negeri. Kamu memang harus bisa berbahasa asing dengan baik, secara lisan mau pun tulisan.

Yang paling penting, jadilah kreatif. Penulis yang baik harus selalu mampu menggali berbagai informasi dan berbagai perasaan terdalam manusia. Jangan sekadar jadi penulis kamar, alias menulis untuk dirimu sendiri. Ayo, jadi penulis bermanfaat yang bisa membawa perubahan dan berguna bagi dirimu, dan juga orang lain.

Setuju? Coba perluas wawasanmu, cari alternatif pekerjaan apa saja yang bisa kamu lakukan dengan keahlian menulis.

Post a Comment

1 Comments